“Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.....”
(An-Nisaa’:78)
Andai ku pergi.....
Maafkan semua salah silapku....
Halalkan segala ilmu dan makan minumku...
Redhakanlah diriku agar aku bisa menghadapi Tuhanku dengan penuh ketenangan..
Umi,
Saat umi berasa sakit melahirkan anak sulungmu ini,
sesungguhnya umi telah berjihad,
terima kasih umi,
saat ku menangis, umi datang memelukku dengan penuh kasih-sayang...Terhenti tangisan ini sebentar..
saat ku pergi meninggalkan dirimu ini, jangan kau peluk jasadku dengan tangisan...jangan umi..
Apa yang anakmu mahu cuma restumu umi.
Ayah,
saat kumelihat penat-lelahmu mencari rezeki, mengajak masyarakat pada jalan Tuhanmu..
Aku berasa bangga.. Anak sulungmu ini juga sebenarnya menyimpan hasrat untuk melakukan apa yang telah engkau lakukan... Tapi, mungkin takdir Allah tidak akan membenarkan itu terjadi....
Tidak mengapa. Sesungguhnya anakmu ini masih berjuang untuk menjadi sepertimu...
Saat ku pergi nanti, jangan tangisinya Ayah..
apa yang aku mahu cuma ayah doakan kejayaanku di hadapan Allah nanti..
Sahabat,
Mungkin saat kita bersama,
banyak kenangan suka-duka yang kita kongsi bersama..
Kadang-kadang kita ketawa bersama,menangis bersama..
dan sungguh, aku tidak akan melupakan kenangan itu...
tapi apa yang aku mahu cuma jangan kamu lupakan kenangan manis itu..
dan apa yang lebih kuharapkan, kamu semua mendoakan kebahagiaan ku di firdausi dan agar kita sama-sama dapat bertemu di sana nanti...
Teman-teman seperjuanganku..
Andai ini peluang terakhirku untuk ku berbicara bersama dengan kalian...
Ingatlah, genggam ad-din ini seteguh-teguhnya...
Terus thabat pada jalan dakwah ini...
Jangan sekali-kali bersengketa sesama kalian..
Aku masih teringat saat kita sama-sama melafazkan kata janji ini..
ALLAH GHAYATUNA,
AR-RASUL QUDWATUNA,
AL-QURAN DUSTURUNA,
AL-JIHADUSABILUNA,
ALMAUTUFISABILILLAH,ASMA AMANINA..

Aku pernah bercita-cita untuk mengubah dunia,
kalau aku pergi sebelum bisa mencapai cita-cita ini...
kuharapkan kalian untuk menyambungnya..
Biarlah aku tiada saat itu..
cukuplah sekadar aku menumpang gembira untuk kalian...
JazakAllah khair..
wassalam....
ar-ruhul jadid,24feb

~Kenapa saya menulis warkah ini?
Sebenarnya, saya sendiri tidak tahu jawapan apa yang harus diberi pada kalian..
Kerana saya berasa maut itu sangat hampir,
Entahlah, mungkin kerana mimpi yang kerap berlaku ini memberi kesan kepada diri saya..
Tapi, apa yang pasti...
Maut itu tidak akan pernah lewat walaupun sesaat, tiada guna untuk lari daripadanya..Lebih baik bersedia sebelum terlewat..
“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya
telah datang. Dan Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(Al-Munaafiqun:11)

4 comments:
maut sedia menemui kita... tapi, adakah kita sedia menemuinya?
dunia ini hanya sementara..
akhiratlah jua tempat yang kekal
buat selama lamanya..
isilah hayat kita dengan amalan baik..
>arshad<
mashaALLAH,semoga ALLAH permudahkan perjalanan kita ketika kita menuju kepadaNYA~
Sesaat tidak akan terlepas~
pengisian yg memberi kesedaran. terima kasih
Post a Comment